Senin, 17 Juni 2013
Senin, 03 Juni 2013
Rabu, 24 April 2013

Loving you, always loving you.

Created : Bima arsa
Genre : love

Loving you, always loving you.

"Hari ini kujalani dengan berat, badanku rasanya lemas dan lunglai. Coba saja ada engkau di sisiku, mungkin aku bisa kembali bersemangat. Tapi, itu semua hanya mimpi saja, semua sudah berlalu seperti debu yang terbang di bawa angin. Engkau yang ku cintai telah pergi ke tempat yang tidak bisa ku gapai. Oh kasih, ku benar benar rindu akan setiap kasih sayang yang engkau berikan kepadaku. Sungguh, hati ini benar benar merindukan mu. Senyum mu, canda mu, tawa mu, dan tangis mu, aku rindu semua itu. Senang susah kita lewati bersama. Aku sayang kamu." ujarku dalam batin sambil memandangi nissan istriku. Beberapa menit ku termenung terpaku di depan batu yang terukir nama istriku. Aku memulai meneteskan air mata walau tidak terlalu banyak, usiaku kini sudah beranjang 70 tahun lebih, sepertinya sedikit lagi aku bisa menyusulnya di ke abadian.
"Kek ayo pulang, hari sudah mulai sore, nanti kakek bisa sakit kalau harus terus berada di sini." bujuk seorang gadis bernama Cleo.
Cleo adalah salah satu perawat di panti jompo. Aku adalah kakek-kakek yang tinggal di sebuah panti jompo. Kini aku duduk di kursi roda, kaki ku yang reot sudah tak mampu untuk berjalan. Aku sangat berterimakasih kepada Tuhan karena masih ada yang mau merawat ku.
"Iiiyaa... ta..tapi kamu dengar cerita kake da..dahulu." balasku ke Cleo dengan terbata-bata.
"Baiklah." jawabnya singkat sambil tersenyum kepadaku.
***
"Cerita ini terjadi pada tanggal 29 mei 2013 (45 tahun yang lalu) ketika itu aku berumur 25 tahun. Ya, memang masih muda aku waktu itu, badanku masih kuat dan kekar. Aku hidup di keluarga yang lumayan sulit ekonominya. Bapak ku seorang buruh tani yang kerjanya tidak menentu, sedangkan ibu ku adalah seorang kuli panggul pasar, badan ibu ku membungkuk akibat terlalu sering memikul beban berat. Walaupun keadaan kami sulit, tapi keluarga ini di penuhi banyak cinta. Badan ibu ku membungkuk akibat terlalu sering memikul bedan berat. Keadaan semakin sulit saat bapak ku mengalami katarak, ibu ku juga sudah tua dan tidak bisa bekerja lagi. Setelah semua kejadian itu, aku jadi tulang punggung keluarga. Akhirnya aku menjadi seorang kuli bangunan, hanya itu yang bisa ku lakukan untuk meringankan beban di keluarga. Setahun berlalu, kini bapak ku telah wafat karena sakit keras dan faktor usia, 1 bulan kemudian ibu juga pergi meninggalkan aku karena jatuh di kamar mandi dan mengalami pendarahan yang banyak dan juga telat membawanya ke rumah sakit. Sungguh sedih aku waktu itu." ucap ku kepada Cleo dengan suara yang pelan dan sedikit tidak jelas.
"Uhuk uhuk, hueekk!" aku terbatuk dan mengeluarkan darah yang lumayan banyak.
"Kakek!! aku akan panggilkan dokter!!" ujar Cleo tampak cemas dan hendak pergi meminta bantuan.
"Tu.. tunggu nak! uhuk uhuk!" dengan suara pelan dan sedikit terbatuk-batuk ku mencoba mencegah Cleo.
Cleopun mengurungkan niatnya dan langsumg memegang tanganku yang keriput dan dingin, kemudian secara perlahan dia memgelap darah yang ada di sekitar bibir ku dengan sapu tangan berwarna merah muda miliknya. Terlihat dari wajahnya yang cantik mulai basah akibat tetesan air matanya.
"Kamu jangan pergi Cleo, kakek belum selesai cerita, ku mohon dengarkan sampai selesai." pinta ku sambil memandang wajahnya yang cantik.
"Iya kek, pelan pelan saja ceritanya." balasnya yang masih terus mengusap darah yang ada di sekitar bibir ku.
***
"Setelah kematian bapak dan ibuku, aku pergi merantau ke Jakarta. Aku ke Jakarta karena di ajak oleh teman ku, tepatnya sahabat baik ku. Kami bekerja sebagai buruh pabrik di PT. Baja48. Hari hari ku jalani dengan lapang dada dan senyuman. Tibalah di mana saat aku bertemu pertamakali dengan almarhumah, dia adalah gadis cantik bermata sipit, waktu pertama ku berjumpa dengan dirinya dia memegang beberapa balon. Entah mengapa hati kakek berdebar-debar tak karuan saat melihatnya. Dulu almarhumah adalah seorang penjual balon yang biasanya mangkal di pinggir taman tak jauh dari tempatku bekerja. Beberapa kali aku datang ke taman itu hanya untuk melihat senyumnya yang manis, dan beberapa kali juga aku duduk di tempat yang sama melihat dirinya dari jauh. Sore itu juga datang lagi, tepatnya yang ke 7 kalinya. Tapi, hari itu dia tidak ada, ku bertanya-tanya dalam hati kenapa dia tidak ada. Saat aku melamun tidak jelas membayangkan wajah sang almarhumah ada seseorang yang menepuk pundak ku dari belakang, sontak saja aku menoleh ke belakang, dan ternyata yang menepuk pundak ku adalah dia. Jantung ku berdebuk kencang tak karuan, belum sampai di situ, dia langsung duduk di sebelah sisi kanan ku, rasanya jantung ini mau copot dan berhenti berdetak. Ku hela nafas panjang dan ku hembuskan ke luar secara perlahan-lahan agar tidak grogi.
"Langit sore itu indah ya?" tanyanya sambil memandangi langit sore yang berwarna orange ke merah merahan.
"Iyaa..." jawab ku singkat.
"Aku sangat suka di sini, duduk memandangi langit dan melihat anak anak bermain bebas, rasanya ku juga ingin mengulang waktu itu." tuturnya dengan suara yang lembut.
"....." aku hanya bisa mendengarnya bercerita karena bingung mau berbicara apa.
"Oh iya lupa, namaku Cindy Gulla, kamu siapa? hehe" lanjutnya tersenyum kepadaku dan menyodorkan tangan kanannya.
"Aku Bima, salam kenal " balasku dan langsung menyambut tangannya yang halus.
"Aku lihat kamu suka ke sini beberapa kali, kamu suka menatap awan? atau suka melihat anak kecil? atau memandangi ku selama berjam jam??" tanyanya sedikit agak cerewet. Dan aku pun seperti di tembak dengan peluru nuklir saat dia menanyakan pertanyaan yang terakhir.
"Aku suka semuanya, menatap langit,melihat anak anak bermain dan memandangi wajah mu yang cantik " balas ku sedikit gombal. Cindy hanya tertawa kecil sambil menutup mulut dengan sebelah tangannya. Kamipun bercanda dan tertawa bersama hingga matahari terbenam, sungguh indah hari itu. Esok hari dan seterusnya aku selalu ke taman tempat Cindy menjual balon setelah aku pulang dari pabrik. Tidak terasa semua sudah berjalan selama 1 bulan lebih, di dalam 1 bulan itu banyak kejadian yang indah, kakek masih ingat betul ada kejadian yang tidak terlupakan. Waktu itu berlangsung pada sore hari, kami sedang asyik memandang langit sore yang indah, tiba-tiba saja hujan turun, kami pun segera berteduh. Kami berteduh di pinggir ruko, tapi ruko tersebut tutup, mungkin yang punya lagi pergi. Rasa dingin menghampiri kami, sampai-sampai Cindy menggigil kedinginan, bibirnyapun sudah pucat, tangannya mengkerut. Dengan sigap, aku buka jaket ku yang berwarna hitam, ku selimuti tubuhnya yang gemetaran dengan jaket itu. Selanjutnya ku dekap tubuh kecil itu dari belakang agar tidak kedinginan, kejadian itu berlangsung 30 menit lamanya. Langit mulai cerah, bulan sudah terlihat, hujan pun reda, tak terasa hari sudah malam. Ku gandeng tangan Cindy, ku ajak Cindy berjalan, kira-kira 10 meter jauhnya dari tempat tadi kami berteduh. Langkahku terhenti di depan seorang penjual ronde jahe. waktu yang memang sangat cocok, setelah kedinginan mengkonsumsi makanan yang hangat. Aku pesan 2 mangkok, tetapi Cindy tidak terlalu suka jahe, jadi ku putuskan saja untuk memesan 1 mangkok saja. Tak lama kemudian pesanan ku datang, semangkok ronde jahe yang hangat dan harum ku terima langsung dari si penjual. Kemudian kami mencari tempat untuk menyantap ronde jahe tersebut, kami jalan lagi 5 meter ke arah barat. Duduklah kami di bangku bawah pohon Cery. Udaranya sejuk, ya maklum habis hujan. Ku pandangi wajah Cindy, dia masih menggigil kedinginan. Langsung saja ku coba menyuapinya dengan sesendok ronde jahe yang hangat dan juga harum. Awalnya Cindy tidak mau karena dia tidak suka jahe. Tapi, terus ku bujuk dengan halus agar dia mau mengkonsumsinya, diapun mau pada akhirnya. Ku coba 1 suapan pertama, dia membuka mulutnya dengan ragu ragu, 1 sendok ronde jahe akhirnya masuk ke dalam mulutnya, ku lihat expresi wajahnya, dia menoleh ke arahku dengan tatapan aneh, akupun hanya tertawa kecil. Ternyata dia suka ronde jahe itu, semula aku yang memegang mangkuknya, eh dia langsung mengambilnya dari tanganku. Selanjutnya kami suap-suapan seperti sepasang kekasih. Setelah usai memakan ronde jahe, aku mengantarkan Cindy pulang karena sudah pukul 9 malam. Kami berjalan berdua menyusuri kolong bintang yang indah, sungguh indah hidup kake melihat wajah Cindy yang cantik di terpa sinar rembulan.
"Ada yang salah dengan ku ya mas?" tanyanya polos sambil memasang muka cemberut.
"Ga ada kok, hehe" jawab ku langsung memalingkan wajah menatap langit.
"Iiihh!" Cindy langsung mencubit pinggangku dan langsung pergi kabur. Aku langsung mengejarnya, dengan mudah kakek menyusulnya, dia lari pelan karena wanita.
"Bugghh!"
"Aduhh!" ucapnya merintis kesakitan sembari memegang lututnya yang luka akibat terjatuh. Ku keluarkan sapu tangan dan ku husap lukanya hingga bersih. Kami melanjutkan perjalanan ke rumah almarhumah, kakek menggendong dia karena almarhumah tidak bisa berjalan, kakinya sakit. Badannya lumayan berat, punggung kakek terasa hangat waktu itu. Setelah 30 menit kakek akhirnya sampai di depan sebuah kost-kostan yang berjejer, warna kost-kostan yang berjejer di dominasi warna hijau. Langkah ku terhenti di pintu No. 8, ya benar, itu tempat Cindy tinggal. Kamipun masuk ke dalam rumah yang terdiri dari 1 ruang tamu, 1 kamar tidur dan 1 dapur di sebelahnya kamar mandi, tiap ruangan hanya berukuran 3 x 3 meter saja. Walaupun ruangannya kecil tapi ruangan itu bersih dan harum seperti wangi di tubuhnya. Aku meletakan Cindy di atas kasur busa yang kecil karena sudah tak kuat menggendong dirinya yang lumayan berat. Rasanya pundak ku encok sesaat waktu. Karena lelah, ku juga duduk di atas kasur busa itu, tepatnya di sebelah Cindy.
"Mas makasih ya untuk hari ini" ujarnya menatapku dengan matanya yang coklat dan juga indah.
"Iyaa" balasku singkat karena masih kelelahan.
"Mmuach" Cindy mencium pipi kiri ku.
"Itu ucapan terima kasih buat kamu" katanya dan langsung memegang tangan ku.
firasat ku tidak enak Cindy memandang ku sangat, sangat dalam, sepertinya dia mau melakukan sesuatu.
"Cindy kita belum menikah, sabar ya perbuatan zinah itu ga baik. Nanti kamu akan ku lamar, kalau uangnya sudah cukup." kata ku memberi nasehat dan sebuah janji yang tulus.
"Maafkan aku mas, aku menyesal, benarkah itu?? aku akan terus menunggu hingga uangnya cukup." balasnya dengan mata yang berbinar binar.
"Benar, aku janji, jadi sabarlah. Aku pamit pulang dahulu, tidak enak sama tetangga" kataku sambil melepas tangan Cindy yang memegang tangan ku. Kakek langsung keluar dari kamarnya yang bersih dan harum, dan selanjutnya menuju ke depan kost tempat Cindy tinggal. Dari belakang Cindy mengikuti kakek, dia mengantar sampai depan pintu. Terlihat senyumnya yang manis terpancar dari raut bibir yang sering ku lihat.
"Hati hati ya mas." ucapnya dengan lembut.
"Iya." jawab ku singkat dan langsung pergi meninggalkan kost-kostan itu. Sepanjang perjalanan pulang kakek selalu terbayang bayang akan wajahnya, sepertinya hanya dia yang ada di benak kakek waktu itu. Setelah 1 jam lebih perjalanan pulang menuju kost tempat kakek tinggal, kakek pun sampai. Beda sekali dengan kost tempat Cindy tinggal, kamar kakek berantakan dan bau lelaki. Baju berserakan, mangkok, gelas dan piring bekas makanpun masih tergeletak di lantai. Haha, itulah lelaki. Dalam 1 bulan mengenal Cindy, kakek bertukar cerita kehidupan dengannya. Ternyata dia juga  sama seperti ku, dia juga anak yatim piatu, orang tuanya meninggal saat dia masih kecil. Setelah orang tuanya meninggal, Cindy di asuh oleh neneknya. Neneknya juga meninggal dunia 3 tahun lalu karena penyakit jantung. Sekarang Cindy tinggal sendirian di kostnya. Pagi hari dia berjualan aneka kue, dan sore harinya dia berjualan balon. Penghasilannya seperempat dari gaji ku tiap bulan di pabrik, dan karena itulah kakek ingin segera mempersuntingnya menjadi seorang istri, agar dia tidak usah bekerja lagi, karena gaji ku lebih dari cukup untuk 2-4 orang perbulannya. Pagipun tiba, kakek bersemangat sekali bekerja waktu itu dan ingin cepat-cepat sore, karena hari itu kakek sudah janjian bertemu dengan Cindy untuk makan malam. Hari ini adalah akhir bulan, saatnya menerima gaji, uang yang sudah terkumpul rasanya juga sudah cukup untuk melamarnya. Niatnya kakek mau meminangnya nanti malam. Lelah hari karena bekerja di pabrik kini sudah usai, sore tiba, waktunya pulang. Kakek tidak langsung pergi ke rumah Cindy, kakek pulang dulu, mandi dan berpakaian serapih mungkin dan pastinya harus wangi karena mau bertemu Cindy. Semua persiapan sudah siap, rambutpun juga sudah di sisir, langsung saja aku pergi ke luar rumah, ku naiki motor hitam yang lumayan bagus, dengan kecepatan standart ku pacu kuda besi itu menuju kost-kostan Cindy, sebelum sampai ke rumahnya ku berhenti sejenak, tepatnya menepi ke sebuah toko bunga. Mataku tertuju pada bunga tulip kuning yang indah dan harum, langsung saja ku beli 2 tangkai. Setelah membeli bunga kakek menepi lagi ke sebuah toko perhiasan, di sana banyak perhiasan yang bagus-bagus. Tapi apa daya, kakek bukan orang kaya, pilihan ku jatuh kepada sepasang cincin emas yang indah dan tak terlalu mahal. Rasanya lengkap sudah persiapan untuk melamarnya. Setelah 20 menit lamanya ku pacu kuda besi ini, akhirnya sampai juga di kost-kostan Cindy. Di depan kost-kostan Cindy sudah duduk sambil tersenyum melihat ke arah ku. Kamipun masuk ke dalam kost-kostannya. Kami berjalan menuju meja makan sambil bergandengan tangan. Cindy terlihat lebih cantik dari hari hari sebelumnya, jantung ku berdebuk cepat seperti saat pertama kali melihat dirinya.
"Oh Tuhan, terimakasih atas karunia yang eng-KAU berikan, sungguh indah wanita yang ada di sisiku ini." kataku dalam batin waktu itu.
Makanan yang di hidangkan Cindy tampaknya lezat, banyak lauk pauk yang jarang ku makan, maklum aku tidak bisa memasak dan selalu makan di luar atau makan mie instan ketika malam menjelang.
"Kamu beli masakan di mana de??" ledek ku sambil tertawa kecil.
"Aku masak sendiri tau " jawabnya sembari menggenggam tangan ku dengan keras.
"Lama-lama remuk lho tangan ku" sindir ku dengan sedikit candaan.
"Eh, maaf mas, lagian kamu si ngeledek melulu, huft"
"Aku kan cuma bercanda, hehe"
"Iya aku tahu."
Kamipun langsung duduk di meja makan, tetapi sebelum duduk, aku membersihkan tempat duduknya, setelah itu aku baru duduk di depannya. Lampu di matikan, setelah gelap ku sulut lilin yang ada di meja, mungkin sekitar 6 lilin. Suasasana berubah drastis, terasa dunia ini hanya milik kami berdua. Selanjutnya kami melakukan dinner romance, sesekali ku meliriknya saat dia makan, hal serupa di lakukan Cindy. Tak jarang kami berpandang pandangan, setelah usai makan, langsung saja ku mulai proses pelamaran. Ku beranjak dari tempat duduk, lalu ku dekati dirinya yang menatap ku sedikit kebingungan.
"Ini apa?" tanyaku memegang 3 tangkai bunga tulip kuning.
"Bunga." jawabnya singkat.
"Bunganya buat siapa?"
"Buat aku ya?"
"Iya." jawab ku sambil memberikannya setangkai bunga tulip kuning.
"Lalu yang 2 tangkai lagi buat siapa?" lanjutku
"Buat kekasih gelap mu ya mas??" tanyanya polos memandang ku dengan mata curiga.
"Bukan sayang, yang 1 tangkai buat aku, dan 1 tangkai lagi buat hubungan kita ini." jawab ku yang langsung memegang tangannya sambil berlutut.
"Ko buat hubungan kita? nantikan layu mas bunganya, aku ga mau hubungan kita layu seperti bunga itu."
"Jika bunga itu layu atau mati, kenanglah dalam hati. Maksud dari inti perkataanku tadi adalah jika salah 1 di antara kita telah tiada meninggalkan dunia ini, kenanglah semua masa masa indah, sedih, susah maupun duka dalam hati. Jika aku telah tiada, kenanglah aku seperti itu, karena aku selalu hidup di dalam hatimu walaupun aku telah tiada." ucapku sambil menunjuk ke arah hati Cindy.
Cindy hanya tersenyum.
"Aku juga buat puisi untuk mu, mau denger ga?" lanjut ku memegang tangan Cindy yang halus.
"Emang bisa? haha, boleh deh." balasnya meledek ku. Memang tampang ku ini tidak seperti puitis, tapi aku buat semalaman puisi itu, otak ku sampai kehabisan energi, ibaratnya motor, bensinnya sudah habis.
"Firts love... Last love...
Ku suka dan slalu ku suka hirup udara ini..
Udara dingin nan sejuk yang terus menyirami raga ini..
Rintik demi rintik salju indah memanjakan mata..
Bertaburan sutra es tersusun indah menjadi lautan putih..
Lembut kasih mu..
Putih tulus sayang mu..
Kan kekal seperti salju di kutub selatan..
Yang selalu menenangkan jiwa..
Betapa beruntungnya aku..
Bisa mengenal mu..
Bisa bersamamu..
Kau bagaikan malaikat bersayap putih..
Di antara beribu ribu butiran salju turun..
Hanya kaulah yang paling indah..
Ku bisikan kepada waktu agar terpaku sesaat..
Dan ku bisikan kembali agar menyimpan kenangan ini..
Kau bagaikan lentera hangat di tengah lautan salju kutub utara..
Terhentilah langkah ku dalam pencarian cinta ini..
Kamulah pujaan hati yang ku cari..
Wanita yang ku tunggu sejak lama..

Maukah kau menikah dengan ku.." ujarku membacakan puisi kepada Cindy dan langsung mengambil kotak berwarna biru dari dalam sakuku, setelah itu ku buka kotak itu, terlihat sepasang cincin emas yang indah.
"Iii..iiya aku mau, sangat mau sayang." jawabnya terbata-bata bergelinang air mata.
Ku pakaikan cincin yang lebih kecil ke jari manis Cindy. Cindypun memasangkan cincin yang satunya lagi ke jemari manis ku. Ku cium tangannya, ku cium keningnya dan ku peluk badannya yang kecil dan juga harum. Setelah 1 menit, ku lepaskan dekapannya dari tubuhku. "Makasi mas, kamu telah menepati janji mu, aku berjanji akan slalu menjadi istri yang selalu sayang kepadamu dan anak-anak kita kelak." katanya yang masih menangis terharu.
Aku hanya mengangguk, tidak bisa berkata apa apa, sungguh indah moment ini, dan tak pernah ku lupakan." kataku bercerita kepada Cleo dengan nafas yang tersengal-sengal.
***
"Udah kek, udah. Kita kerumah sakit saja ya?" pinta Cleo yang sudah sangat khawatir kepadaku. Akupun tidak menghiraukannya dan bergegas melanjutkan cerita yang baru setengah jalan.
***
"Karena sudah malam, kakek pamitan kepada Cindy, seperti biasa dia mengantar kakek sampai pintu depan kost-kostannya. Besok juga kami janjian akan melakukan fitting baju dan foto preweeding. Ku pejamkan mata karena sudah sangat lelah menjalani aktivitas hari ini. Setelah 4 jam kakekpun bangun dan langsung pergi bekerja di pabrik, tapi sesampainya di sana, kakek meminta izin pada pak kepala pabrik untuk cuti selama 1 minggu lebih untuk persiapan menikah dan acara pernikahanku dengan Cindy. Permintaanku di kabulkan olehnya. Tanpa buang waktu ku pergi ke rumah Cindy, kami berdua bergegas cepat karena waktu yang mepet, tepatnya 1 minggu lagi kami akan melaksanakan upacara pernikahan. Seharian kami melakukan aktivitas untuk proses pernikahan. Walaupun lelah dan letih, Cindy tetap tersenyum dan terus menggandeng tanganku. Hari ini selesai, aku antar kan Cindy pulang ke kost-kostannya. Setelah bercanda sebentar di depan kost-kostannya aku pamit pulang. Hari ini juga ada janji dengan teman-teman pabrik, karena aku ingin menikah, jadi malam ini di adakan peste melepas status lajang di kostku. Aku hanya mengundang beberapa sahabat saja, karena kalau terlalu ramai tidak enak sama tetangga di sekitar. "Woy, lama amat lu! ayo kita main remi." sahut Roby seraya menocok kartu remi.
"Sorry, Cindy ngajak bercanda, jadi agak lama." jawabku langsung duduk bergabung dengan mereka.
"Cindy udah lu apain aja sob?" tanya Carwan yang sedang asyik merokok.
"Maksudnya? ya kagalah sob, Cindy gue jaga baik-baik, dia wanita yang istimewa bagiku." jawabku sambil bermain remi.
"Ahh bohong ni, kemaren gue lihat lu cipokan di sanah! hahaha" ujar si Arif ngomong ngawur.
"Njir, ya ga mungkinlah, salah orang lu bro, hahaha" ucapku menepis perkataan Arif yang ngawur. Karena aku tidak melakukan hal tersebut.
"Nih, gue bawa bir, rokok dan cemilan, kita main sampe pagi! hahaha" lanjutku menyodorkan barang yang tadi ku beli di supermarket dekat kost-kostan. Kamipun bermain hingga larut malam, sesekali ku bertanya kepada mereka tentang menjalin hubungan rumah tangga agar rukun dan harmonis. Mereka semua sudah berumah tangga, cuma aku saja yang belum, maklum saja di sana aku yang paling muda. Seperti biasa, si Arif selalu ngawur kalau aku bertanya, mungkin dia sudah mabuk akibat bir yang ku berikan. Waktu sudah mulai larut malam, tepatnya pukul 1 pagi. Hati ini rasanya selalu gelisah, selalu terlintas Cindy di benakku. Beberapa fikiran negativepun timbul, lalu ku ambil Handphone, ku coba telepon dirinya, tapi selalu tidak di angkat, ku coba berulang ulang, 7 kali tanpa jawaban. Karena khawatir, aku langsung pergi ke kostnya. Perjalanan tidaklah lama, karena ku pacu kuda besi dengan kecepatan tinggi dan juga karena jalanan yang sudah sepi.  Dalam 10 menit, akhirnya ku tiba di depan kost yang sering ku datangi.
"Tok! tok! tok! Cindy ini aku Bima" kataku sembari mengetuk pintunya yang berwarna coklat. Ku coba sampai 3 kali, tapi tidak ada jawaban. Terlihat lubang kunci rusak di buka secara paksa. Firasatku menjadi semakin buruk, dengan segera ku masuk ke dalam kost-kostannya. "Oh Tuhan!! Cindy!!" teriakku kaget karena melihat Cindy yang sudah pingsan di lantai dengan luka di tangan kanannya. Dia mencoba bunuh diri dengan silet yang ada di samping tubuhnya. Entah mengapa dia lakukan semua itu, ingin ku bertanya kepada Cindy, tapi dia pingsan.
"Oh Tuhan, selamatkanlah dirinya, sungguh aku tidak bisa hidup tanpanya." ucapku dalam batin seraya menutupi tangannya yang tergores akibat sayatan silet dengan bajuku. Bajuku penuh dengan darah dirinya.
"Tolong! tolong! tolong!" teriakku dengan suara yang lumayan kencang, beberapa wargapun berdatangan menghampiri kami. Seorang warga menawarkan untuk memakai mobilnya untuk membawa Cindy ke rumah sakit. Waktu itu kakek terus berdo'a di sepanjang jalan agar Cindy tidak meninggal dunia. Sampailah kami di rumah sakit fourty eight, di sana sudah menunggu 2 orang suster dan 1 orang dokter siap dengan semua perlengkapan medis. Mereka sudah siap karena 10 menit sebelumnya aku telepon. Cindy langsung di rebahkan di atas kasur roda, para suster cekatan dan langsung membawa Cindy ke UGD. Semua ku serahkan pada mereka, aku hanya bisa duduk di depan ruang UGD sembari menatap lampu merah yang ada di atas atas pintu UGD. Aku tak kunjung berhenti berdo'a, aku hanya ingin dia selamat. 1 jam berlalu, dokter keluar membawa kabar baik. Cindy selamat walaupun kehilangan banyak darah, kata dokter untung saja langsung di bawa ke rumah sakit. Puji syukur ku panjatkan kepada Tuhan, beberapa menit kemudian sahabat-sahabatku berdatangan menyusulku ke rumah sakit. Tapi sayang, aku dan mereka bisa melihat keadaan Cindy karena masih ada di dalam ruang UGD. Susterpun keluar sambil mendorong kasur roda yang di atasnya terbaring Cindy masih pingsan dengan selang infus di tangannya. Kami langsung mengikuti suster dari belakang, setelah 3 menit berjalan, suster terhenti langkahnya di sebuah kamar bernomer 48.
"Maaf ya bapak-bapak, saudari ini butuh istirahat, hanya 1 orang saja yang boleh masuk ke dalam, siapa yang di sini keluarganya? silahkan masuk, tapi 1 orang saja." ujar si suster di depan pintu kamar.
"Saya sus, dia calon istriku!" sahutku dan langsung masuk ke dalam kamar.
"Gue dan semuanya tunggu di sini Bim." ucap Carwan mewakili sahabat-sahabatku.
"Kalo ada perlu apa-apa lu bilang aja." sambung Roby.
"Semoga Cindy cepat siuman." kata Arif menepuk pundakku.
"Makasih semuanya, gue ga akan melupakan semua jasa-jasa kalian." ucapku dan langsung masuk ke kamar.
Setelah aku masuk, terlihat seorang wanita terbaring pingsan dengan selang infus di tangannya. Dia adalah calon istriku, Cindy.
"Kenapa kau lakukan ini sayang? sungguh, aku belum siap kehilangan dirimu, hanya kamulah yang aku cintai, kamulah semangat hidup ini." ujarku sembari memegang tangannya yang dingin, aku sedikit menyesali kejadian ini, dan tak mau sampai terulang lagi. Berjam-jam ku tunggu Cindy siuman, tak sengaja ku tertidur.
"Ughh, di mana aku?" tanya Cindy dalam batinnya.
"Mas, mas aku sudah siuman." kata Cindy dengan suara pelan berbicara kepadaku yang masih tertidur.
"Hiks hiks, hu..hu..hu." dalam mimpi ku mendengar suara tangisan perempuan, dan suaranya seringku dengar. Itu suara Cindy, kataku dalam mimpi waktu itu. Akupun terbangun dari bunga tidur, ku lihat Cindy sudah siuman. Tapi, entah mengapa dia menangis. Apakah aku punya salah kepadanya yang menyebabkan dia menangis? tanyaku kembali dalam batin.
Dengan segera ku hapus air matanya dengan tangan yang lumayan kasar karena kerja di pabrik. Ku husap wajahnya yang masih pucat pasih.
"Maafkan aku mas." ucapnya dengan raut wajah bersedih.
"Kamu ga salah kok de." balasku yang masih mengusap wajahnya.
"Aku sudah ternodai, aku sudah tidak perawan, keperawananku di renggut paksa oleh lelaki yang tinggal dekat dengan kost-kostan ku. Maaf aku tidak bisa menjaga kesucianku untukmu, untukmu calon suamiku, aku tidak pantas untukmu mas." ucapnya menceritakan kronologis kejadian yang menimpanya setelah aku pulang melamar Cindy semalam.
"Lihat aku." ujarku memegang wajahnya yang masi pucat dan bersedih.
"Jadi itu alasanmu untuk bunuh diri? kau tahukan bunuh diri itu perbuatan yang di benci Tuhan." lanjutku memandang wajahnya yang cantik.
"Maaf mas, aku khilaf, aku waktu itu bingung." jawabnya
"Aku mencintaimu apa adanya sayang, hati ini hanya untukmu, jiwa, raga ini hanya untuk mu sayang. Aku tidak peduli kamu masih perawan atau tidak. Aku sangat mencintaimu." ucapku sembari menempelkan tangannya di dadaku, kemudian aku mencium tangannya.
"Jangan kau ulangi lagi peristiwa seperti ini, karena aku belum siap kehilanganmu." lanjutku melihatnya.
"Iii..iiya." jawabnya singkat.
Setelah itu, aku pergi keluar kamar dan membiarkan dia istirahat. Pagi ini indah, burung burung berkicau dengan indahnya, beberapa burung terlihat terbang bebas di luar kaca yang ku pandang. Carwan, Roby, dan Arif masih tertidur pulas di atas bangku depan kamar rawat rumah sakit tempat Cindy beristirahat. Aku langsung turun ke lantai bawah untuk membelikan sarapan kepada 3 orang sahabatku itu. Ya benar, Cindy sekarang di rawat pada lantai 2. Setelah semua terasa cukup dan di beli untuk sarapan, aku kembali lagi ke lantai 2 tempat Cindy di rawat.
"Bangun-bangun ada Angelina Jolie memakai baju seksi!" ucapku dengan suara lumayan kencang. Semuanya bangun, si Arief dengan polosnya mencari Angelina Jolie, padahalkan memang mustahil Jolie datang ke sini memakai baju seksi, kami semua akhirnya tertawa lepas.
"Eh Cindy gimana tuh?" tanya Carwan yang peduli kepadaku akan peristiwa ini.
"Dia udah siuman, lagi tidur." jawabku.
"Terus kok bisa sampai seperti itu?" sambung Roby sembari minum kopi susu hangat.
"Jadi, dia di perkosa dan depresi, kemudian karena merasa bersalah kepadaku dia mencoba bunuh diri." jawabku menceritakan kronologis kejadian itu.
2 hari sudah Cindy berada di rumah sakit, hari ke-3 dia boleh pulang ke rumah. Semua biaya sudah di bayar. 2 hari setelah pulang dari rumah sakit. Kami langsung menggelar acara pernikahan, banyak juga yang datang, walaupun kami tidak mempunyai banyak saudara. Acaranya meriah, pesta pernikahan berjalan seharian. Malamnya kami tidur seranjang. Kini Cindy tinggal bersamaku di sebuah kontrakan yang lumaya besar, ada 2 kamar 1 dapur,kamar mandi dan ruang keluarga. Seperti sepasang pengantin baru kami menjalani hubungan suami istri. Pernikahan kami sudah berusia 7 hari, Cindy mengeluh karena tidak bekerja, biasanya dia berjualan kue dan balon sore hari. Tabunganku tersisa 1 juta, kuputuskan saja untuk berjualan bakso di depan kontrakan. 500 ribu untuk membeli peralatan dan grobak, sedangkan 500 ribunya untuk membeli bahan-bahannya. Semua ku lakukan untuk Cindy, aku ingin selalu melihat dia tersenyum. Sewaktu di pabrik, aku mempromosikan bakso buatan istriku. Al hasil 10 orang tertarik ingin mencicipi bakso buatan Cindy. Sorepun tiba, waktunya aku pulang ke rumah juga mengajak beberapa teman untuk mampir ke kontrakanku.
"De gimana hari pertama jualannya ?" tanyaku ramah.
"Laris keras mas , baksoku mau habis, paling tinggal 10 porsi, hehe." jawabnya dengan gembira.
"Jangan terlalu capai ya de"
"Iya"
"Tolong buatin 10 porsi ya, buat temen-temenku, nanti aku yang bayar. Aku mau ganti baju." lanjutku mengelus rambut Cindy, dan langsung pergi ke dalam kontrakan untuk mengganti baju.
Sesuai pesananku, dalam beberapa menit jadilah 10 porsi bakso.
"Woy, nih udah jadi, ambil sendiri ya, kasihan istri gue cape, hahaha" sahutku kepada beberapa teman yang sedang asyik ngobrol di depan kontrakan.
"Cielah yang perhatian banget sama istrinya" ledek Carwan berbicara kepadaku dengan suara yang lumayan keras, semuanyapun tertawa, termaksud aku dan Cindy.
"Hahaha, tenang-tenang, hari ini gratis, tapi ada syaratnya?" ujarku dengan suara yang cukup kencang.
"Apa tuh syaratnya?" sahut si Roby.
"Bilang Cindy gulla baik, manis dan cantik." jawabku
"Cindy gulla baik, manis dan cantik." semua serentak berbicara seperti itu, dan langsung menghampiri bakso yang sudah di buat Cindy. Dalam beberapa menit semua bakso sudah habis, setelah makan mereka berpamitan pulang, ucapan terimakasihpun mengalir dari mulut beberapa orang. Terlihat senyuman Cindy yang manis terpancar. Baru 1 minggu jualan bakso, gerobak yang belum lama ku beli di ambil orang. Tidak berhenti sampai di situ, datanglah 2 orang ke kontrakan kami sembari marah marah. Mereka marah karena keracunan bakso buatan Cindy, sontak saja Cindy kaget dan langsung menangis di bahuku. Dengan perlahan ku suruh Cindy masuk ke dalam kamar, ku tutup pintunya.
"Hey saudaraku, kalian kekurangan uang? janganlah kau memfitnah istriku. Ini Rp 500.000, janganlah memfitnah lagi, cepat kalian pergi." ucapku menasehati mereka berdua dan memberikan sejumlah uang. Aku langsung masuk ke dalam melihat ke adaan Cindy.
"Mas aku..."
"Sudahlah, aku udah beresin mereka. Aku percaya kamu tidak akan melakukan hal itu." ucapku memotong perkataan Cindy, lalu ku hapus air matanya yang mengalir di pipi.
"Ini uang 1 juta rupiah untuk sebulan, Abang mau pergi ke luar kota selama 2 tahun, nanti aku kirimkan uang setiap bulannya. Maaf agak mendadak, aku juga baru di kasih tau oleh atasan." lanjutku kepada Cindy
"Hati-hati ya mas, jaga kesehatan." balasnya lalu mencium pipiku.
Pagi tiba, saatnya aku pergi ke Papua untuk bekerja. Cindy mengantarku sampai ke Airport 48.
"Pesawat Jekety Fourty Eight yang menuju papua akan segera berangkat, di harapkan penumpang menaiki pesawat." kata seseorang melalui pengeras suara.
"Aku pergi dulu ya de, jaga kesehatan, jaga dirimu baik-baik. Jika ada sesuatu telepon aku saja." ujarku sambil mengangkat koper hitam.
"Iya mas, kamu juga ya." jawabnya melepas genggaman tanganku.
"Aku pergi dulu, mmuach "
Setelah itu aku pergi meninggalkannya, ku lihat dirinya yang manis melambaikan tangan ke arahku. Saat itulah aku melihat Cindy untuk terakhir kalinya di Jakarta.
***
Beberapa bulan ku lewati di Papua tanpa istri tercinta, dalam beberapa bulan itu kami melepas rindu via telepon. Walaupun hanya teleponan rasa rindu sesaat akan terobati. Tak lupa ku kirimkan sejumlah uang tiap bulan untuknya, pekerjaanku di Papua lebih ringan dari pada di Jakarta karena aku di sana cuma mengatur para pekerja saja. Disana kakek di hormati, maklum saja, jabatan kakek disana seorang manager. 1 tahun lebih sudah kakek di Papua, sekarang (Waktu itu) tanggal 29 mei, tanggal di mana dia, aku ulang tahun dan Anniv pernikahan kita.
"Hallo selamat ulang tahun ya de, kabar kamu gimana?" ujarku melepas rindu lewat telepon.
"Iya mas, selamat ulang tahun juga ya, uhukk... uhuk... kabarku baik, mas di sana sehat-sehat sajakan? ade udah rindu banget nih mas." ujarnya sambil sedikit terbatuk.
"Kamu sakit? minum obat sana, aku juga rindu banget de. Sabar ya, dikit lagi abang pulang."
"Engga, iya ade tunggu."
Kami berdua berbicara lewat telepon selama setengah jam. Itulah cara kami melepas rindu.
Hari yang ku tunggu-tunggu tiba, genap sudah 2 tahun aku berada di Papua. Waktunya ku pulang menemui istri tercinta. Kakek pulang menggunakan pesawat yang sama saat pulang ke Jakarta. Sampailah kakek di bandara JKT48, kakek sampai dengan selamat. Karena ingin memberi surprise kepada Cindy, kakek tidak memberi tahu kalau kakek udah di Jakarta. Dengan semangat dan rindu yang setinggi gunung, aku menaiki taxi berwarna biru muda.
"Pak ke jalan kawaii48." ucapku kepada supir taxi yang sudah lumayan tua wajahnya, terlihat dari raut mukanya.
"Baik pak."
"Agak cepat ya, lagi buru-buru nih." ujarku sembari mencolek pak supir dari belakang. Pak supirpun mengerti apa kemauanku, pertama taxinya berjalan lumayan kencang, pas di jalan tol taxi tersebut melaju dengan sangat kencang. Sekitar 20 meter terlihat truk yang lumayan besar, tiba-tiba truk tersebut menabrak mobil di depannya.
"BRUAKGHH!!" taxi yang ku tumpangi menabrak truk di depannya, tabrakan beruntun tidak terelakan.
"Mas...mas... jangan tinggalkan aku." samar samar terdengar suara seorang perempuan. Setelah itu aku tidak ingat apa-apa.
"Nah sekarang kita sudah sampai rumah mas." kata seseorang perempuan
"a..uu..aaa..."
"Mas mau apa? mau makan?" tanya perempuan yang tidak asing suaranya.
"Itu Cindy! kenapa tanganku? kakiku? badanku? apakah aku lumpuh?" tanyaku dalam batin.
"Mataku?? aku tidak bisa melihat, oh Tuhan apa yang terjadi padaku?" lanjutku dalam hati.
"Aku kangen banget sama mas, mas kangen ga sama aku?" tanya Cindy dengan suara khasnya.
"Aku juga de, aku kangen sama kamu." balasku dalam batin.
"Walaupun mas buta, lumpuh, dan bisu. Aku tetap mencintai kamu. Ingat tidak? hati ini hanya punya kamu." ujarnya sambil mengangkat tanganku, akupun merasakan sesuatu yang hangat.
"Ternyata benar, aku buta, bisu dan lumpuh." ujarku dalam batin.
"Kata dokter, kamu masih bisa sembuh jika di ajak ke tempat kenangan-kenangan kita." lanjutnya tak henti-henti.
"Terimakasih Cindy, kamu masih setia denganku." kataku di lubuk hati.
"Besok kita ke taman ya, kalau sekarang sudah malam." sambung Cindy, kemudian dia menceritakan kembali kenangan indah yang kita lewati bersama. Setelah beberapa jam, suara Cindy sudah tidak terdengar lagi, mungkin dia tidur. Karena Cindy tidur, aku juga tidur.
"Mas... mas... bangun, udah pagi, uhh kamu bau, yehh ternyata poop. Aku ganti celananya? maaf ga sopan." ucap Cindy sembari membersihkan kotoran yang keluar dari duburku, setelah itu dia mengganti pakaianku. Tak lupa rambutku di sisir olehnya.
"Sebelum pergi, mas makan dulu, biar ga sakit."
Terasa seperti selang masuk kedalam mulutku. Sepertinya yang masuk setelah selang adalah bubur yang sedikit asin, setelah ku di cekoki bubur, sekarang (waktu itu) di cekoki air putih.
"Nah, sekarang sudah siap semua, kita ke taman ya? uhuk..uhukk." ucapnya yang langsung mendorongku, waktu itu aku menggunakan kursi roda.
"Sudah sampai ni, wah langitnya indah mas, ini dulu tempat kita pertama bertemu dulu lho, hehehe."
"Aku sayang banget sama kamu mas, hehe."
"Sekarang kita jalan lagi ya, sekarang banyak pepohonan yang tumbuh di pinggir jalan, rindang deh rasanya."
"Sampai juga mas, masih inget ga waktu hujan? terus makan ronde jahe? sekarang aku suka jahe lho, hehe."
"Nanti kalo aku meninggal jangan lupa tentang bunga tulipnya, walau nanti ku tiada, kenang aku slalu ya " ujarnya mendekapku dari belakang.
"Sekarang kita pulang ya?" lanjutnya mendorong kursi roda yang kududuki.
"Uhuk... sampai juga di kamar, mas aku udah tidak kuat..."
"Uhuk.. uhuk.." "Kamu kenapa de?? oh Tuhan, berikanlah kekuatan kepadaku." kataku dalam hati
"Aku senang bisa bersamamu, uhukk.. bisa mengenalmu, aku beruntung sekali... selamat tinggal... aku sayang kamu." ucapnya dengan terbata bata kemudian meninggal "Bugghh...!!"
"Cindy!!" ucapku teriak dengan kencang, suatu mukzizat dari Tuhan, aku bisa berbicara lagi. Perlahan demi perlahan pandanganku muali terlihat walaupun sedikit buram. Terlihat seseorang perempuan sudah terjatuh di lantai dekat kakiku. Oh tuhan itu Cindy, dia sudah tergulai lemas, ku coba gerakan kedua tangan dan kakiku. Hari itu benar-benar tak terduga, kaki dan tanganku bisa di gerakan, aku tidak lumpuh lagi. Langsung saja ku angkat badannya dan ku letakan kepalanya di pahaku.
"Kenapa dengan wajahmu?" tanyaku dalam batin. Benar-benar berbeda dari 2 tahun yang lalu, wajahnya berubah penuh luka, kulitnya juga. Apa yang terjadi dengannya, aku tak tahu. Cindy sudah tak bernafas, dia sudah pergi meninggalkan aku sekarang. Setelah memegan urat nadinya yang sudah tidak berdenyut, aku langsung mendekap badannya yang sudah dingin. Terlihat amplop biru di tangannya, segera ku ambil dan kubaca. Sungguh ironi, itu adalah keluhnya selama di tinggal aku. Ternyata dia mengidap penyakit kulit dan tumor payudara. Pantas saja ketika di telefon sering batuk-batuk, ternyata dia sedang sakit keras. Dia juga tidak malu pergi keluar menemaniku walaupun Cindy mempunyai penyakit kulit yang mengerikan, bagaimana bisa dia bertahan selama berbulan-bulan dengan penyakit kulit itu. Aku berjanji akan selalu mencintaimu seperti tulip itu." ujarku menceritakan kronologis perjalanan hidupku kepada Cleo.
***
"Uhhuukk...Hueeekk" akupun batuk berdarah, sepertinya sudah saatnya aku bertemu dengan sang Almarhumah.
"Kakeekk!!" teriak histeris Cleo.
"Cleo, kakek punya 1 permintaan terakhir, to..to..long kuburkan kakek di sa..sa..mping almarhumah istri ka..kek, Uhhuukkk... aku mencintaimu Cindy." ucapku terbata bata kepada Cleo dan langsung menghembuskan nafas terakhir.
***
Sesuai dengan permintaan sang kakek, Cleo menguburkannya di samping kuburan istrinya. Banyak yang hadir di saat pemakaman karena sang kakek adalah seorang pemilik perusahaan yang terkenal. Tetapi perusahaannya di berikan kepada sahabatnya, alasannya karena sudah tua dan ingin menikmati kisah tuanya. Kakek itu juga mendirikan sebuah panti asuhan yang cukup besar. Nama panti asuhan itu adalah Bici (Bima dan Cindy), sebenarnya itu adalah nama untuk anak mereka, tetapi karena tidak menpunyai anak sepanjang hayat hidupnya, dia memberikan nama tersebut ke panti asuhannya yang dia buat.

THE END
Sabtu, 20 April 2013

Cara menambahkan EXP dengan cepat di dalam Point Blank

Exp PB adalah sejumlah pint yang di dapat sesudah bermain game dalam Point Blank, kadang memang susah atau biasanya anak anak PB mengeluh "EXPnya seret banget nih", nah kali ini asya akan membagikan beberapa Tips untuk mempercepat EXP aga naik pangkat dengan mudah, ingat ini bukan CHEAT!!
Ada beberapa Tips :





1. GB EXP
Nah ini mungkin hal yang lazim di dunia PB, karena apa?? karena banyak orang orang yang ingin cepet naik pangkat charnya, termaksud gue.
Tau ga cara GB EXP??
Nih gue kasih tau caranya, ada beberapa STEP untuk melakukan hal tersebut :
A. Masuk ke server 120



B. Masuk ke room seperti gambar di bawah ini, dan lihat Jumlah Troopersnya:



Cari yang 8 vs 1


Cari room yang Modenya Destroyed, setelah di cari Room yang Mode Destroyed kita masuk Ke ROOM, usahakan masuk ke Room seperti gambar di atas, yang NO 4 !!


C. Lihat judul roomnya !!
Kita harus mematuhi RM, kalo tidak nanti kena Vote Kick


D. Jangan rusuh setelah memluai game, biasanya si ada orang orang yang rusuh, contohnya menembak Taxi, dan kita mati/dead



E. Tembak Targetnya, biasanya kalo GB di Destroyed, generatornya di tembakin, hmmm waktunya mungkin setengah menit 1 rondenya :D



F. Senjata yang saya rekomendasikan, harus mempunyai Damge yang besar, dan pelurunya banya :D

a. Ak- Softmood CD

b. Aug Gold

c. P90EXT

d. Ak 47 FC

e. RPD

f. MK.46

Anda pasati bertanya tanya, emangnya EXP yang di dapat berapa sih kalo sekali GB ???
XP yang di dapat itu bisa mencapa 500 kalo roundenya 9, jika roundenya 3 biasanya dapet 180+
Sekian artikel dari saya, semoga bermanfaat :D

ARTIKEL TERKAIT :

Game point blank 

P90 ext dalam point blank 

 

 powered by Angel&Demon

Sabtu, 06 April 2013

P90 EXT Dalam Point Blank

FN P90 adalah jenis senjata Personal Defense Weapon, senjata ini dibuat oleh perusahaan senjata asal Belgia yaitu FN Hersral[3]. Pembuatannya merupakan respon FN atas permintaan negara-negara NATO untuk penggantian senjata sebelumnya yang menggunakan peluru 9 x 19 mm Parabellum dan tidak mampu menembus rompi anti peluru[4]. Penggunaan senjata ini lebih condong untuk kepentingan defensive, biasanya dipakai oleh personel militer garis belakang seperti kru altileri, personel perbekalan, kru senjata berawak seperti tank, pesawat, maupun helikopter , operasi pengamanan VIP[8][9]
FN P90 mempunyai desain bullpup dengan inovasi baru dari FN yaitu posisi magazen yang berada di bagian atas senjata dan penggunaan peluru 5,7 x 28 mm[8]. Senjata ini dikembangkan sekitar antara tahun 1986 dan 1990[1][10]. Pada akhir tahun 1999 varian dari senjata ini diperkenalkan dengan nama P90 TR (Triple Rail), varian ini dilengkapi dengan tiga rail untuk penempatan aksesoris[11]. Pada tahun 2005 versi untuk olah raga menembak dari senjata ini diperkenalkan dengan nama PS90, dengan kemampuan semi otomatis dan laras yang lebih panjang dari P90[12].
Senjata ini menggunakan sistem blowback, closed bolt[2], dengan bahan polimer pada sebagian besar bagiannya[12][13], kecuali pada sistem mekanisme, hal ini dilakukan agar senjata mempunyai bobot yang ringan dengan ongkos produksi yang lebih murah.

Varian

Senjata ini dibuat dengan beberapa varian yaitu :

P90

Varian dasar P90 dengan reflex sight MC-10-80

P90 TR

Varian P90 yang mengganti MC-10-80 dengan tiga baris rel picatinny untuk pemasangan optik pihak ketiga maupun aksesoris lainya. Paling disukai karena memberikan lebih banyak opsi bagi pengguna

P90 USG

P90 LV/LIR

PS90

PS90 TR

PS90 USG

Pemakaian P90 EXT

Meskipun desain awal dari senjata ini adalah untuk pertahanan diri, namun banyak dari pasukan elit di berbagai negara yang menggunakannya seperti Komando Pasukan Katak (Kopaska) dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus)[14] dari Indonesia.

Senjata P90 EXT


    Senjata ini Juga di gunakan dalam permain/ GAME Point Blank, senjata ini merupan favorit bagi Troopers yang memecahkan lawannya, karena Senjata ini sangat bagus kualitasnya.
Gambar P90EXT Dalam Point Blank :



 Senjata ini di bagi dalam 3 kualitas dalam Point Balnk:

1. P-90EXT Point

Adalah P-90 yang di beli dari Point setelah bermain dalam game/event/cash yang di tukar melalui ITEM
Ada persyaratan khusus atau mutlak, sebelum membeli senjata ini, Troopers harus mengambil Title dari SMG khusus Diamond, jika belum mengambil.




























Setelah anda melakukan persyaratan yang di buat Oleh GM (Game Master) Point Blank, baru deh bisa membeli senjata ini !!
Harganya cukup murah, bisa di lihat damage, recoil serta kecepatan saat membawa senjata ini. dan bisa anda lihat pada gambar berikut :



2. P90 EXT D Cash

Beda seperti P90 EXT point, senjata P90- EXT D Cash ini memiliki perbedaan :
a. Tidak membutuhkan Title, semua Troopers bisa membeli senjata ini, dari pangkat paling bawah!!
b. Belinya menggunakan G-Cash
Bisa di lihat dari gambar berikut :


3. P90 EXT D Gold

Senjata ini adalah reifonced dari P90EXT dan P90EXT D, Senjata ini berwana emas seperti namanya GOLD!!
Berbeda dengan P90EXT D, Harga dari P90 EXT Gold ini lebih mahal.
Persyaratan membelinya sama dengan P90EXT D :
a. Tidak membutuhkan Title, semua Troopers bisa membeli senjata ini, dari pangkat paling bawah!!
b. Belinya menggunakan G-Cash
Charakteristik dari senjata ini bisa di lihat dari gambar berikut :

 
Title yang Harus di Gunakan dalam menggunakan P90 EXT, D , Gold

Pastinya Harus menggunakan Title Sub Machin Gun (SMG), karena senjata ini bertipe SMG.
Untuk berpangkat Diamond di anjurkan minimal menggunakan Title ini :


Untuk Troopers yang berpangkat Major ke Atas Di anjurkan memakai Title ini :

1. Nimble Sneaker


2. Di tambahkan dengan Title Shooting Star :


Kenapa anda saya anjurkan menambahkan Title Shooting Star, karena bisa menambahkan akurasi, bisa anda lihat Charakteristik Title Shooting Star gambar di atas.

Cara menambahkan kekuatan P90 EXT :

1. Dengan membeli Amok Kukri.
Amok kukri terbagi dalam 2 kategori, ada yang G-cash dan ada yang point.


2. Dengan membeli Topend Dino yang berfungsi menambahkan Akurasi dan Damage.
Syarat Pembeliannya menggunakan G-Cash.



Sekian Artikel yang saya buat ini, Semoga bermanfaat ^_^


ARTIKEL TERKAIT :

Game point blank 

Cara menambahkan exp dengan cepat di PB 


powered by Angel&Demon

Game Point Blank

Sejarah Point Blank Online – PB, ya itulah nama singkat yang popular untuk game online point blank. Sekarang ini permainan komputer ber-genre FPS yang dimainkan secara online ini (Point Blank Online) sangat digemari masyarakat dunia, mulai dari kalangan anak-anak, remaja dan bahkan orang tua. Dalam catatan sejarah, asal usul permainan PB atau Point Blank dipublikasikan oleh NCSoft yang dikembangkan oleh Zepetto dari Kore Selatan. Selain Korea Selatan, permainan point blank mempunyai server sendiri di Thailand, Rusia, dan Indonesia. Di Indonesia sendiri game point blank dikelola oleh PT. Kreon melalui Gemscool. Point Blank berkisah tentang perseteruan antara Free Rebels dan pemerintah yang dalam hal ini adalah Counter Terrorist Force(CT-Force). Nah bagi para penggemar Game Online Point Blank, ada beberapa point penting yang perlu Anda ketahui / pelajari  dalam asal usul sejarah Point Blank Online. Apa sajakah point-point tersebut?

Latar Belakang Permainan

 


1. Terbentuknya Free Rebels
Semakin bertambahnya imigran yang tidak mendapatkan pekerjaan dan terusir dari masyarakat, sehingga untuk bertahan hidup para imigran kemudian melakukan berbagai macam tindak kriminal dari perampokan hingga pengedaran obat-obatan terlarang. Aksi kriminal ini berkembang menjadi gerakan yang teroganisir hingga terbentuk organisasi yang dinamakan Free Rebels. Tujuannya tidak lain untuk menguasai seluruh perdagangan obat terlarang dan senjata di seluruh dunia serta menciptakan rasa takut bagi masyarakat.



2. Terbentuknya CT-FORCE
Akibat konflik dengan imigran yang semakin meluas, pemerintah memutuskan dibentuk suatu organisasi khusus untuk menghadapi para teroris.Sejak dibentuknya organisasi ini, mereka mulai mencari informasi dan keberadaan dari organisasi teroris yang dinamakan Free Rebels. Sejalan dengan meningkatnya ancaman teroris tersebut, pemerintah kemudian mengirimkan bantuan pasukan terbaik yang pernah ada di pemerintahan yang kemudian datang dan bergabung serta berganti nama menjadi CT-FORCE (Counter Terrorist Force)




Model Permainan Point Blank Online


Point Blank memiliki 7 mode permainan, yaitu:
Death Match: Bunuh pemain musuh hingga skor tim-mu mencapai nilai yang ditentukan atau berusahalah menjadi tim dengan skor terbanyak saat waktu permainan habis.
Bomb Mission: Tujuan tim Free Rebels adalah untuk meledakkan area yang disebut bombsite dengan C4, sementara tujuan tim CT-Force adalah mencegah tim Free Rebels meledakkan bombsite.
Destroy Mission: Hancurkan objek yang menjadi target dalam mode ini.
Eliminate: Habisi semua musuh yang ada untuk memenangkan ronde.
AIl Mode: Dalam mode ini, para pemain diharuskan untuk melawan musuh yang dikendalikan oleh komputer (AI). Mode AI terdiri dari Level 1 hingga Level 10, dimana semakin tinggi levelnya, semakin tinggi pula tingkat kesulitan musuh AI. Mode ini telah dihapus dari Point Blank Indonesia karena ada bug yang membuat experience dan point yang seharusnya tidak didapat bisa didapat.
Shotgun Mode: Hanya senjata tipe shotgun saja yang dapat digunakan dalam mode ini.
Sniper Mode: Hanya senjata tipe sniper rifle saja yang dapat digunakan dalam mode ini.

Masalah Program Illegal Point Blank Online
Permainan Point Blank Online yang terbilang sukses dan memiliki banyak user ini tidak lepas dari kritik, yaitu karena banyaknya pemain yang menggunakan cheat atau cara curang untuk memenangkan permainan tanpa memerhatikan kepentingan pemain lain. Oleh karena itu, pihak Game Master Gemscool melakukan tindakan tegas bagi pemain yang menggunakan cheat mulai dari memblokir (banned) ID dan IP pelanggar, sampai diproses melalui hukum bila terbukti menjual atau menyediakan atau menyebarkan software ilegal.
Beberapa SS Pengguna Program Ilegal :




Hukum Point Blanks :
Ini adalah salah satu cara solusi untuk mengatasi pengguna program ilegal ( Chiter ) => Vote Kick, hmmm, mungkin ini solusi yang bagus buat mengkick Citer dari Room, tapi naasnya Troopers yang murni dan punya skill lebih pun kena oleh Vote Kick ni. Menurut saya GM ( Game Master ) Point Blank harus mengupdate Vote Kick agar si Chiter saja yang kena, karena kasihan juga bagi pemain yang berskill tinggi jadi imbasnya. Vote Kcik ini cara menggunakannya cukup mudah. Ada beberapa Step :

1. Vote For Kick


Setelah itu akan keluar menu Kick Vote. Silahkan memilih alasan untuk mengeluarkan User tersebut.

2. Select Reason

point blank
Setelah selesai memilih alasan Kick, pilihlah User yang akan di kick dan tekan OK

3. Select User

point blank
User lain akan mendapat Pilihan seperti gambar dibawah, apabila sebagian besar user setuju untuk kick user tersebut, Maka user tersebut akan secara otomatis keluar dari permainan (Tekan 9 untuk "setuju" dan 0 untuk "tidak setuju")

4. Kick Vote

point blank

Semoga Artikel ini bermanfaat :)

Nah ada beberapa cara menghindari dari Vote Kick :


1. Gunakan Char/Id yang berpangkat tinggi, minimal Diamond 3 ke atas gan, jadi kalau agan berskill tinggi tidak di curigai, karena anda sudah lama bermain Point Blank.

2. Hindari pemakaian Char rendah seperti Tengkorak, para pemain lama pasti pada curiga dengan Char/Id ini yang berskill ini, rata rata Char berpangkat Tengkorak itu menggunakan Program ilegal.

3. Masuk ke Server yang bagus, ane saranin aja ke server 378, itu server yang isinya Trooper dewasa gan, jadi agan tenang saja bermain di situh, banyak Toopers Troopers berskill tinggi.

4. Jangan berkoar koar di room !!! biasanya ini adalah bocah yang nyasar di Game ini, contoh kata kata yang tidak pantas di gunakan adalah : Ccd, Jancok, Copo, Bangsat DLL. Kata kata itu membuat Trooper dewasa pada risih, dan pastinya anda akan di Vote Kick

5. Bermain bersama teman anda. Anda akan merasa aman jika bermain bersama teman anda, anda bebas mengeluarkan Skill tertinggi anda, jika anda sedang di Vote, pasti anda akan di bela dengan teman anda.

6. Lihat judul ROOM!!! harus patuhi judul dari Room master yang biasa di singkat menjadi RM!!

7. Cari Lawan yang sepadan gan, ketika anda sedang Fullcash, jangan masuk ke server polosan, jelas saja anda di VK karena tidak seimbang.

Nah itu beberapa saran dari saya, semoga bermanfaat :D


Hukuman yang di berikan oleh Pengguna Program Ilegal (Chiter)

1. Di Banned selama 7 hari.
2. Di Banned permanent

Ini adalah Picture LIST Banned bulan september 2011, ehhehe untung saya ga ngechit jadi ga kena ^_^
Ini cuma beberapa aja, kalo mau liat langsung datang aja ke Forum PB.



    Hayoooo, kan PB punya tuh GM ( Game Master ), Nah dia juga main lhoo, sekarang dia main di Event Toopers VS GM, yang letaknya berada di sever Clan, kalo kalian beruntung, kalain bisa main bareng GM, jika menang, anda akan di beri hadiah berupa CASH, itupun kalo menang  dengan Murni ( Ga Cheat ), kalo anda ketahuan Ngechet, Hadiahnya berupa Banned Permanent ^_^
Ini adalah Scrennshoot GM VS Troopers

 BACA JUGA :

Artikel Definisi P90 EXT Dan Cara Pemakaiannya.

 

 

 

 


 

Cara menambahkan exp dengan cepat di PB

 

 

 

 


powered by Angel&Demon