Sabtu, 23 Maret 2013

*Liontin kenangan*



Genre : Romantic dan sedih
Original text : Bima arsa

Duduklah seorang perempuan yang pendiam, Frieska adalah wanita tercantik di kelasnya, wajahnya berbinar memancarkan kecantikan, sinarnya sangat terang benderang, tapi sinarnya kian redup, gadis itu duduk di belakang kelas, dia kelas 3 Sma, hari hari Frieska kini hanya berisi lamunan saja, hari inipun dia hanya melamun menatap kosong jendela yang berada di sisinya, teman temannyapun mulai menyemangati Frieska, dari mengajak Frieska hangout sampai datang ke rumah Frieska memberi kejutan, semua sia sia, di mata Frieska hanya Bima lah yang bisa menjadi penyemangat hidupnya, Bima adalah mantan kekasih yang terindah bagi Frieska, setiap kali Frieska memikirkan Bima dia selalu meneteskan air matanya, Bima adalah mantan kekasih Frieska, Dia sudah meninggal karena kecelakaan, kejadian itu bermula ketika Bima menyelamatkan Frieska dari jurang maut, waktu itu Bima dan Frieska pergi jalan ke alun alun kota, mereka adalah 2 sejoli yang serasi, dalam perjalanan mereka selalu bergandengan tangan, Frieska sangat bahagia ketika berada di sisi Bima, karena nyaman berada di sisi Bima, Frieska selalu bersandar pada bahu Bima, Sesekali mereka lirik lirikan, berhentilah mereka di depan bangunan bangun pencakar langit, bangunan bangunan itu sangat memukau mata.
"De kita duduk dulu yu? aku sudah lelah ni jalan, hehe." ucap Bima yang langsung duduk di bangku depan pertokoan, di pinggir bangku terdapat sebuah pohon besar yang rindang, daun daun kering berwarna kecoklatan berjatuhan.
"Iya ka." jawab Frieska yang langsung menyusul Bima yang sudah duduk terlebih dahulu.
"Kamu merem dong, ada sesutu ni buat kamu." ucap Bima sambil memegang sapu tangan berwarna hitam, Frieskapun mau, di tutuplah mata Frieska dengan sapu tangan yang tadi pegang Bima.
"Kaka mau ngapain si? gelap tau." oceh Frieska yang sudah tidak nyaman karena matanya di tutup.
"Kaka mau cium kamu." jawab Bima berbohong, dia mengeluarkan sebuah cupcake dan sebatang lilin dari ranselnya.
beda dengan Frieska, dia menanggapi dengan serius, jantungnya berdebar debar, detak jantungnya semakin lama semakin kencang, darahnya pun seakan akan naik kepala, wajahnya memerah, maklum saja dia belum pernah mencium seorang lelaki.
"Ka stop! aku ga mau di cium, aku malu!" Kata Frieska yang menutup bibirnya.
"Hahaha ko dia anggap serius ya?" ucap Bima dalam hati, kemudian Bima segera menyulut lilin dengan pematik, lilin pun menyala dengan indah di atas cupcake coklat.
"Hehe becanda kok de, coba sekarang kamu lepas sapu tangan itu, lalu buka matamu" ujar Bima kepada Frieska sambil memegang cupcake coklat dengan lilin di atasnya, Frieskapun menuruti perintah dari Bima, mata cantik itu perlahan demi perlahan terbuka.
"Happy Birthday, make a wish" kata Bima dengan suara halus, mata Frieskapun berkaca kaca, air matanyapun keluar membasahi pipi, rasa haru dan senang tercampur menjadi, sambil mengusap air mata dengan tangan kanan, Frieska meniup lilin yang terdapat di atas cupcake coklat.
"Semoga hubungan aku dan kaka bisa sampai pernikahan" ucap Frieska dalam hati, Frieskapun tersenyum ke arah Bima.
"Makasih ya, Chup!" ujar Frieska dan langsung mencium Bima, Bima hanya terdiam sesaat, muka Bima langsung memerah.
"Ehh... Frieska tutup mata kamu lagi ya, hehe." kata Bima yang langsung berjalan ke belakang tubuh Frieska, dari Belakang Bima menutup mata Frieska dengan sapu tangannya, Frieska hanya terdiam menuruti perintah dari Bima.
"Srekk srek" Bima memakaikan sebuah liontin berbentuk bulat dan di tengah liontin itu ada ukiran nama mereka berdua, Frieska yang di tutup matanya hanya bisa merasakan dingin melingkar sekitar lehernya, Bima pun segera melepas sapu tangan yang menutupi wajah Frieska.
"Apa ini?" tanya Frieska dalam Batin sambil meraba lehernya.
"Wah indah sekali liontin" sambung Frieska dalam batinnya, Frieska menoleh ke belakang, Bima tersenyum melihat wajah Frieska yang menoleh kebelakang.
"Sluuphh" tiba tiba Bima memeluk dari belakang.
"Aku berjanji akan slalu menjagamu" bisik Bima ke telinga Frieska, mereka berduapun larut dalam suasana romantis, sore menjelang, waktu begitu cepat berlalu, mereka hendak pulang.
"Ngrwing ngrwing!!" dari belakang terlihat sebuah mobil truck besar berjalan dengan kencang.
"DOARR!!" pas truck 10 meter di belakang Bima dan Frieska, ban truck itu pecah, truckpun melaju dengan oleng.
"Frieska awas!!" seru Bima yang melihat truck itu akan menabrak Frieska, Bima pun mendorong Frieska jauh dari laju truck, Frieska selamat dari maut, tapi nasib Bima lain, karena dia mendorong Frieska, lebih tepatnya menggantikan posisi Frieska, dia tertabrak dan langsung terpental sejauh 5 meter, Frieska yang masih terjatuh mencoba untuk berdiri dan langsung berlari menuju Bima yang sekarat.
"Kau telah janji, jangan tinggalkan aku di sini!" ucap Frieska sambil menangis dan memegang tangan Bima.
"Maafkan aku sayang, Huekk!!" jawab Bima dan langsung memuntahkan darah, bajunyapun penuh dengan darah.
"Te..te..rimaka..ka..sih a..tas se..mua..nya, ak..u saya..ng ka..mu" dengan terbata bata Bima mengucapkan salam perpisahan kepada Frieska, Bima mati di tempat itu, deras tangis dan teriakan oleh Frieska, Frieska pun pingsan di tempat karena tekanan batin yang begitu kuat.
#FlashBackEnd

2 bulan sudah lamanya Frieska di tinggalkan oleh Bima, terlihat selalu liontin pemberian dari Bima selalu menghiasi lehernya, ujian nasional tingkat Sma tinggal 3 hari lagi, Frieska coba untuk bangkit agar lulus ujian itu dan berharap arwah Bima akan senang melihat Frieska bisa kembali lagi ceria.
*Hari pengumuman ujian*
Frieska lulus dengan hasil yang memuaskan, dia meneruskan sekolahnya ke Universitas International School, hari harinya kini sudah kembali seperti sedia kala, Frieska mempunya banyak sahabat sekarang, hari harinya penuh warna.
1 tahun sudah kepergian Bima tepatnya tanggal 14 feb 2013, Frieska sekarang berada di depan kue ulang tahun miliknya bersama sahabat sahabat yang selalu setia menemani.
"Bima aku sekarang bahagia, semoga kau juga bahagia" ucap Frieska sambil memegang liontin pemberian Bima.

<The End>

7 komentar:

  1. Bimanya mati :( tapi bagus :)
    Pengalaman ya ?? wkwkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yaahhaha, bukan pengalaman, kalo mati, gue udah di kubur -_-

      Hapus
    2. kali aja kan jadi mayat hidup.. kikikikik :D

      Hapus
    3. Waaahh maasa mayat hidup ahahahha

      Hapus
  2. Whihihi keren sob :D
    -____-" bima nya mati ya ?

    BalasHapus
  3. Iyaa Sob -_-

    Tapi itu kan hanya cerita hehehe

    BalasHapus