Selasa, 26 Maret 2013

Napak Tilas Dakwah Sunan Gunung Jati



Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah yang diperkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Lahir dari seorang ibu bernama Nyai Rara Santang, putri dari raja Pajajaran Raden Manah Rarasa dan ayahnya bernama Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan Bani Hasyim dari Palestina.

Dari para ulama di Mesir Syarif Hidayatullah belajar agama sejak usia 14 tahun dan sempat berkelana ke berbagai negara. Atas restu dari kalangan ulama Syarif Hidayatullah mendirikan Kasultanan Cirebon atau dikenal sebagai Kasultanan Pakungwati. Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya Wali Songo yang memimpin pemerintahan. Dengan memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran Sunan Gunung Jati menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau Priangan. Beliau menyebarkan agama Islam juga sambil berpraktik sebagai tabib. Dalam waktu singkat, nama Syarif Hidayatullah semerbak di kota raja. Kaisar pun kemudian tertarik menjajal kesaktian ‘’sinse” dari Tanah Pasundan itu.

Beliau dipanggil ke istana, Kaisar menyuruh putrinya yang masih gadis, Lie Ong Tien, mengganjal perutnya dengan baskom, sehingga tampak seperti hamil, kemudian duduk berdampingan dengan saudarinya yang memang sedang hamil tiga bulan.

Syarif Hidayatullah disuruh menebak mana yang benar-benar hamil. Syarif Hidayatullah menunjuk Ong Tien. Kaisar dan para ”abdi dalem” ketawa terkekeh. Tapi sejurus kemudian, istana geger. Ong Tien ternyata benar-benar hamil, sedangkan kandungan saudarinya justru lenyap. Kaisar meminta maaf kepada Syarif Hidayatullah, dan memohon agar Ong Tien dinikahi.

Setelah itu Sunan Gunung Jati bersama putranya, Maulana Hasanuddin juga melakukan ekspedisi ke Banten. Penguasa setempat, Pucuk Umum, menyerahkan suka rela penguasaan wilayah Banten tersebut yang kemudian menjadi cikal bakal Kesultanan Banten.

Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 tahun, di Cirebon (dulu Carbon). Ia dimakamkan di daerah Gunung Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon dari arah barat.

SumberLebaran

0 komentar:

Posting Komentar